Bagian ini merupakan fondasi pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 7, yang bertujuan membekali siswa dengan pemahaman awal tentang struktur bahasa, jenis teks, dan keterampilan berbahasa dasar. Siswa akan memulai dengan mengenal tujuan kursus, kemudian secara bertahap belajar membaca teks narasi, menyimak informasi, menulis kalimat dan paragraf yang koheren, serta mengenal unsur-unsur kebahasaan seperti kata kerja, kata benda, dan majas sederhana. Bagian ini juga memperkenalkan tata bahasa yang benar, penggunaan ejaan, serta pengenalan puisi dan teks prosedur, sehingga siswa siap untuk memasuki materi yang lebih kompleks di bagian selanjutnya.

Bagian ini bertujuan membekali siswa dengan kemampuan untuk memahami dan menghasilkan teks yang bersifat informatif dan persuasif. Siswa akan mempelajari ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan dari teks eksposisi, yaitu teks yang menyajikan informasi secara objektif untuk menjelaskan suatu topik, seperti isu lingkungan, kesehatan, atau teknologi. Selain itu, siswa juga akan mempelajari teks argumentasi, yaitu teks yang bertujuan memengaruhi pembaca melalui penyajian argumen, fakta, dan alasan yang logis. Melalui berbagai contoh teks, latihan analisis, dan tugas menulis, siswa dilatih untuk membedakan fakta dan opini, mengidentifikasi argumen utama, serta menyusun teks pendek yang mampu menyampaikan pendapat secara terstruktur dan berdasarkan data. Kegiatan pembelajaran dalam bagian ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, literasi membaca, dan ekspresi tulisan yang logis dan bertanggung jawab, sesuai dengan tuntutan literasi abad ke-21.

Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dunia sastra sebagai bentuk ekspresi budaya, imajinasi, dan nilai-nilai luhur bangsa. Melalui pembelajaran yang kontekstual dan interaktif, siswa akan mengembangkan kemampuan apresiasi sastra, yaitu kemampuan untuk memahami, menikmati, dan memberi tanggapan terhadap karya sastra secara kritis dan estetis. Fokus utama bagian ini adalah pada karya sastra tradisional dan modern yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan kognitif siswa kelas 7. Siswa akan mempelajari cerita rakyat, legenda, puisi, dan drama pendek sebagai bentuk karya sastra yang kaya makna, nilai moral, dan kearifan lokal. Pembelajaran tidak hanya menekankan pada aspek pemahaman isi, tetapi juga pada pengenalan struktur, unsur intrinsik (tema, tokoh, alur, latar), serta gaya bahasa yang digunakan. Melalui analisis cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia, siswa diajak untuk menghargai keragaman budaya dan memahami bahwa sastra merupakan cerminan identitas bangsa. Selain itu, siswa juga dilatih untuk mengekspresikan diri secara kreatif melalui penulisan karya sastra sederhana, seperti menulis ulang cerita rakyat dengan versi sendiri atau membuat naskah drama pendek berdasarkan tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dalam bagian ini mengintegrasikan empat keterampilan berbahasa: Membaca: Menganalisis teks sastra pendek. Menulis: Membuat karya sastra sederhana. Berbicara: Mendiskusikan makna dan nilai dalam cerita. Menyimak: Mendengarkan pembacaan puisi atau dialog drama. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan partisipatif, bagian ini bertujuan membentuk sikap menghargai budaya, rasa ingin tahu, dan kreativitas siswa, serta menumbuhkan minat membaca dan menulis sebagai bagian dari literasi budaya.

Bagian ini dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan literasi digital dan keterampilan menulis secara ilmiah dan akademik dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia. Di era digital saat ini, penting bagi siswa tidak hanya mampu membaca dan menulis, tetapi juga mengakses, menilai, dan memanfaatkan informasi dari sumber digital secara kritis dan bertanggung jawab. Selain itu, siswa perlu dilatih untuk menyusun tulisan yang terstruktur, objektif, dan berbasis data — yaitu dasar dari penulisan ilmiah.